Setiap orang tua pasti bangga ketika anaknya memiliki kecerdasan diatas teman-teman sebagainya. Bagi orang tua yang berkelebihan harta tidak segan-segan mengeluarkan banyak biaya demi kecerdasan anaknya. Apakah benar bahwa setiap anak membawa kejeniusan dalam dirinya ?
Akhir-akhir ini tersebar pemahaman di masyarakat bahwa kegiatan aktivasi otak tengah (AOT) memberikan manfaat yang besar bagi anak. Bahkan penyelenggara Aktivasi Otak Tengah (AOT) berpromosi sebagaimana dikutip dari republika 23/01/11, Penyelenggara AOT mempromosikan bahwa anak yang otak tengahnya telah diaktivasi, akan tampil santun, religius, seimbang secara hormonal, lebih konsentrasi belajar, dan bisa membaca dengan mata tertutup. Klaim yaang paling dahsyat mencetak anak jenius.
Doktor antropolog kesehatan Julia Maria Van Tiel menggeleng. Pemahaman jenius secara ilmiah sesungguhnya didukung oleh berbagai penelitian panjang di berbagai bidang ilmu. Dalam ilmu psikologi, lanjut Julia, istilah jenius hanya diberikan kepada mereka yang mempunyai tingkat inteligensi luar biasa. IQ-nya tergolong dalam kategori very superior, atau dua standiar deviasi di atas rata-rata. “besaran IQ itu ditunjang pula dengan kreativitas yang luar biasa dan prestasi yang luar biasa”.
Sebagai contoh, julia menunjuk Albert Einstein, Vincent Van Goh, Rembrandt, Johann Sebastian Bach, dan Thomas Elva Edison. Inteligensi luar biasa adalah sebuah hal yang diturunkan. “namun demikian, anak yang memiliki gen ini membutuhkan dukungan lingkungan agar ia bisa belajar dan menghasilkan prestasi luar biasanya sebagai karya jenius” urai Julia.
Karya jenius harus bersifat orisinal, ini merupakan wujud pengembangan inteligensi dengan kreativitas yang tinggi serta dikembangkannya sendiri. Seorang yang hanya meniru tidak dapat dikategorikan anak jenius. Julia juga mengatakan, pihak-pihak yang mengimingi masyarakat dengan menawarkan jalan tol menuju kejeniusan telah melakukan penipuan karena mereka menisbikan keragaman yang terdapat pada tiap individu manusia.
Apa tanda-Tanda Anak Jenius ?
Bagaimana ciri-ciri anak jenius ? Banyak teori-teori yang ada namun berdasarkan American Association of gifted Children dari Duke University , berikut tanda-tanda awal kejeniusan anak:
1. Belajar dengan cepat dan mengingat dengan mudah
2. Terlihat lebih matang dari usianya
3. Perbendaharaan kata yang luas, menunjukkan minat yang tak lazim terhadap kata-kata atau sudah membaca sesuai dengan keinginannya sendiri
4. Melakukan dan belajar sendiri untuk menyelesaikan masalahnya
5. Lebih menyukai teman yang lebih tua dan berwawasan
6. Cenderung sensitif
7. Menunjukkan semangat ingin tahu terhadap hal-hal baru
8. Menunjukkan rasa sayang terhadap manusia dan binatang
9. Menyuukai permainan puzzle, teka-teki, dan angka
10. Cenderung suka mempertanyakan kekuasaan
11. Mudah bosan
12. Energik
Seperti mengembangkan bakat terhadap anak pada umumnya para ahli dari duke university juga menyarankan orang tua untuk membantu memelihara bakat alami anak dengan membacakan buku dan memperkenalkan pada seni, musik, alam, dan olah raga.
Sumber: Republika 23/01/11